Unconditional Chapter 3

COVER FF

 

Title : Unconditional

Author : Se Ryung/XiuYing

Genre : Romance, Marriage life, Family

Lenght : Chaptered

Rating : PG-13

Main Cast : Xiumin & Bae Sue Ji

Other Cast : Jang Nara, Baekhyun, Park Chanyeol and Kim Jongdae, Hong In Kyung

 

^^ Happy Ready^^

 

Minseok memasuki kamarnya, pandangannya terpusat pada sebuah jas berwarna hitam lengkap dengan kemeja putih dan dasi yang tergeletak di atas tempat tidurnya, tak hanya itu sepatu pantofel hitam mengkilat juga tertata di bawah tempat tidurnya.

 

Apa dia yang melakukan semua ini?? Suzy jangan membuatku terlihat buruk dengan semua yang kau lakukan untukku… Batin Minseok

 

Minseok memasuki kamar mandi, setelah itu ia memakai semua baju yang telah disiapkan oleh istrinya. Kemudian ia menuruni tangga dan menuju meja makan untuk sarapan, Minseok menyeret kursi makan pelan dan mendudukinya, di atas meja sudah terhidang berbagai macam makanan kesukaan Minseok. Rupanya Suzy benar-benar mengingat semua yang dipelajarinya dari mertuanya itu.

 

“Makanlah…”. kata Suzy yang kini telah duduk dihadapan Minseok, tanpa banyak bicara Namja itu mulai memakan masakan Suzy.

 

“Bagaimana? Apa enak?”.

 

“Lumayan…”.

 

“Apa aku boleh menanyakan sesuatu?”

 

“Hmmm….”. jawab Minseok

 

“Kau menginap dimana tadi malam?”. Pertanyaaan Suzy membuat Minseok menghentikan makannya dan menatap Suzy datar. Ditatap seperti itu, Suzy mengurungkan niatnya untuk tahu lebih dalam tentang kepergian suaminya tadi malam.

 

“Ahh… Kau tak perlu mengatakannya, kalau kau tak ingin mengatakannya”. Kata Suzy kecewa dan menyibukkan dirinya dengan menata beberapa makanan.

 

“Kenapa kau memasak begitu banyak makanan?”

 

“Apa kau tak menyukainya?”

 

“Bukan begitu, Nanti malam mungkin aku tidak akan makam malam dirumah, jadi jangan menungguku”. Terangnya

 

“Ohh…Apa kau akan menginap diluar lagi?”

 

“Entahlah…Aku tidak tau”

 

Suzy hanya mendesah menatap Minseok yang masih melanjutkan sarapannya.

Aku tidak mengerti sama sekali jalan fikiranmu Minseok…

 

—-***—-

 

Setelah Minseok berangkat ke kantor, Suzy mulai membersihkan rumahnya seperti biasa. Kali ini ia tak mengeluh sama sekali, setelah itu ia bergegas mandi dan memasukkan beberapa makanan ke dalam kotak bekal. Agendanya hari ini adalah menemui Chanyeol, sebagai ucapan terima kasihnya ia menyiapkan beberapa makanan untuk sepupunya ini.

 

30 menit kemudian…

 

Suzy memasuki gedung yang menjulang tinggi itu dengan hati riang, ia tersenyum pada setiap orang yang berpapasan dengannya dan beberapa kali membungkuk pada beberapa orang. Kini ia telah sampai di depan pintu ruangan Chanyeol, tanpa mengetuk dulu Suzy langsung menerobos masuk.

 

“Chanyeol-ah., Aku membawakanmu….”. mata Suzy melebar ketika ia menemukan sesosok Namja lain sedang duduk di sofa dan Chanyeol ia duduk di kursi kerjanya.

 

Kedua Namja itu mengalihkan pandangannya menatap pintu dan terlihat keterkejutan antara keduanya.

 

“Suzy-ah”. Kata mereka bersamaan

 

“Oh…Sepertinya kalian sibuk? Kalau begitu aku akan pergi dari sini”. Suzy membalikkan badannya dan mempercepat langkahnya untuk segera pergi dari tempat itu.

 

Chanyeol menyandarkan bahunya pada kursi kerjanya dan mendesah, Baekhyun Namja itu_terlihat berfikir sesaat, lalu ia memutuskan bangkit dari sofa dan mengejar Suzy.

 

“Aish…Kalian berdua benar-benar membuat ku pusing…”. kerutu Chanyeol

 

Suzy berjalan terus tanpa menoleh, ia belum siap untuk menemui Baekhyun karena ia benar-benar malu dan belum bisa melupakan Namja itu sepenuhnya. Dulu Suzy begitu mencintai Baekhyun, sampai kemana pun Namja itu pergi Suzy akan mengikutinya dan Baekhyun tak pernah menolaknya. Sampai ketika, Suzy melihat dan mendengarkan semua perkataan Baekhyun kepada Sahabatnya Yoon In Ha.

 

FLASH BACK

 

Suzy berjalan melewati koridor gedung apartement mewah itu, langkahnya berhenti pada sebuah pintu. Dengan mudah ia membuka pintu itu dengan menekankan beberapa nomer pada tombol pasword pintu tersebut. Ia berjalan menjelajahi ruangan apartement yang lumayan luas itu, ia terkejut melihat pemandangan di depan matanya.

 

“Apa yang kau lakukan?”. Seorang Yeoja memeluk Namja itu dari belakang

 

“Kenapa? Aku sangat merindukanmu? Apa aku tak boleh memelukmu seperti ini?”. Katanya

 

“In Ha-ah, sebentar lagi Suzy akan sampai, aku tak mau ia melihatnya”. Kata Namja itu tegas

 

“Arraseo…”. kata Yeoja itu dengan terpaksa melepaskan pelukannya

 

“Kenapa kau sangat peduli padanya?”. Tanya Yeoja itu kemudian

 

“Karena dia adalah sepupu Chanyeol”.

 

“Lalu., Kalau hanya alasanmu itu kenapa kau biarkan dia terus menempel kepadamu eoh??”. sambung Yeoja itu kesal

 

“Aku tak tega untuk melarangnya agar tak menemuiku, ku mohon mengertilah?”. Kata Namja itu lembut.

 

“Kau selalu memikirkan perasaannya? Tetapi kau tak pernah memikirkan bagaimana perasaanku. Sampai kapan kita akan bertemu secara diam-diam seperti ini”. Yeoja itu sedih dan Namja itu memeluknya dan mengecup keningnya.

 

Suzy benar-benar shock melihat adegan romantis dihadapannya, Namja yang ia cintai ternyata selama ini tak mencintainya dan yang paling menyakitkan adalah ketika Baekhyun mencintai Yoon In Ha sahabatnya sendiri.

 

FLASH BACK END

 

Suzy masih terus berjalan, sampai ketika sebuah tangan menariknya kembali. Suzy menoleh pada pemilik tangan itu, ia terkejut dan tersenyum canggung kepadanya.

 

“Sunbae…”. hanya kata itu yang mampu Suzy ucapkan. Baekhyun sedikit mengangkat alisnya ketika ia mendengarkan kata itu, pasalnya selama ini Suzy selalu memanggil Oppa kepadanya.

 

“Kenapa kau buru-buru, apa karena ada aku ?”. tanya Baekhyun yang juga merasa canggung

 

“Anio, Aku hanya tak ingin mengganggu kalian, ini…”. Suzy menyodorkan beberapa kotak bekal yang sudah ia masukkan ke sebuah tas dan Baekhyun memandanginya tak mengerti.

 

“Sebenarnya aku hanya ingin mengantarkan makanan ini kepadanya, apa kau bisa memberikan ini kepadanya?”

 

“Tentu….”. Baekhyun menerima makanan yang telah Suzy bawah

 

“Kalau begitu aku akan pergi”. Kata Suzy dan membungkuk sopan kepada Baekhyun dan Baekhyun tak mampu berbuat apa-apa lagi, hanya mampu memandangi kepergian Suzy.

 

Suzy-ah kau banyak berubah…

Dulu ketika kau melihatku, kau akan berlari dan menggelayut manja kepadaku…

Kini aku merasa ada jurang pemisah yang sangat dalam diantara kita…

Suzy-ah tahu kah aku merindukan saat kita tertawa bersama dulu…

Mianhae, karena membuatmu terluka…

 

 

—-***—-

 

Suzy_gadis itu ia tak benar-benar pulang, ia lebih memilih untuk menghabiskan waktunya berjalan-jalan di taman sampai senja pun tiba dan ia memilih naik taksi ketika pulang agar sampai lebih cepat ke rumahnya, ditengah perjalanan tak henti-hentinya ia mendesah. Ia benci pada dirinya sendiri, karena belum-belum benar bisa melupakan Baekhyun sepenuhnya.

 

Seandainya kau tau, aku merindukanmu…

Seandainya kau tau, aku ingin memelukmu…

Tuhan ku mohon, jangan lagi kau pertemukan aku dengannya…

Karena aku tak sanggup menahan diriku lagi…

 

Suzy tak dapat memendung kesedihannya lagi, ia menangis di dalam taksi. Sesampainya di depan rumah, Suzy berlari memasuki rumahnya dan bersandar di pintu. Saat itulah tangisnya benar-benar pecah.

 

Ia duduk berjongkok dan terisak…

 

“Tak bisa kah kau mengetahuinya…Saranghaeyo Oppa…Saranghaeyo…”. kata Suzy dalam tangisnya

 

Dep…dep…

 

Terdengar suara langkah kaki dan Suzy mengangkat kepalanya dan terkejut melihat seseorang berdiri dihadapannya.

 

“Kau kenapa?”. Namja itu yang tak lain adalah Minseok terlihat khawatir dan hendak menghampiri Suzy

 

“Berhenti disitu, Jangan mendekat”. Kata Suzy

 

“Wae?”

 

“Aku tidak suka di kasihani oleh siapapun termasuk dirimu”. Suzy bangkit dan berjalan melewati Minseok.

 

“Suzy-ah”. Panggil Minseok

 

Suzy berjalan menuju kamarnya dan mengunci rapat pintu kamarnya. Di balik pintu Minseok berusaha mengetuk-ngetuk pintu Suzy berkali-kali, namun tak ada jawaban dari balik pintu itu.

 

Apa yang sebenarnya terjadi kepadamu?

Kau terlihat begitu terluka?

Kumohon bukalah pintunya, agar aku bisa mengetahui keadaanmu sekarang…

 

“Suzy…Apa kau sudah makan? Kalau belum kita makan diluar bagaimana?”. Tawar Minseok tak menyerah

 

Dreet…

 

Pintu itu pun terbuka dan terlihat jelas wajah penuh kesedihan itu. Tanpa banyak kata Minseok mendekat kepada gadis itu dan memeluknya. Dipeluk secara tiba-tiba oleh Minseok, Suzy sedikit terkejut dan berusaha melepaskan diri.

 

“Kenapa kau selalu membuatku terlihat buruk?”. Kata Minseok lirih dan hal itu membuat Suzy menghentikan aksinya untuk melepaskan diri dari pelukan Minseok.

 

Suzy terdiam, ia tak mengerti dengan apa yang dikatakan oleh Namja yang dihadapannya ini. Ia membiarkan Minseok memeluknya dalam posisi seperti itu tanpa mengucapkan apapun dan Namja itu melepaskan pelukannya. Seketika ia berubah menjadi dingin kembali dan akan meninggalkan Suzy begitu saja, tetapi Suzy mencegahnya.

 

“Apa aku terlihat menyedihkan? Sampai semua Namja merasa kasihan kepadaku?”

 

“Ne, Kau sangat menyedihkan”. kata Minseok datar dan itu membuat Suzy benar-benar lemas. Ia terjatuh dan menangis, sedangkan Minseok entah apa yang di fikirkan Namja itu, ia memilih pergi meninggalakan Suzy begitu saja.

 

Minseok apa yang sedang kau fikirkan? Seharusnya kau memikirkan cara untuk mengakhiri semuanya…

Tetapi ketika kau melihatnya menangis, kau cemas dan mengkhawatirkannya…

Kenapa dirimu memaksaku untuk terus peduli kepadamu…

Suzy-ah, aku ingin cepat mengakhiri semua ini…

Agar tak membuatmu bertambah terluka lagi…

Jangan pernah menangis dihadapanku lagi, kumohon…

 

—-***—-

 

Pagi itu seorang yeoja terbangun dalam tidur lelapnya, ia menyandarkan dirinya pada dinding kamarnya dan mendesah. Ia mengingat setiap detail kejadian malam itu, ketika hatinya sakit saat bertemu dengan Baekhyun dan ketika Minseok memeluknya lalu meninggalkannya.

 

Bae Suzy, kau benar-benar Yeoja yang menyedihkan…

Kau pikir ketika mereka peduli padamu itu adalah bentuk rasa cinta…

Kenapa kau begitu sangat percaya diri…?

Ayolah, kali ini kau harus bangun dari mimpimu itu, Mereka hanya MERASA KASIHAN kepadamu, jadi berhentilah untuk berharap terlalu jauh…

 

Suzy berusaha untuk menyadarkan dirinya, berusaha untuk bangkit dan menjadi kuat kembali. Ia berdiri dan mulai melakukan rutinitasnya kembali, memasak dan membersihkan rumah. Ketika Suzy sedang berada di dapur, Minseok duduk di hadapannya dan memperhatikan Suzy cukup lama.

 

“Suzy-ah…”. panggilan Minseok membuat Suzy menyadari keberadaan Namja itu. Suzy menoleh dan menatap Minseok datar.

 

“Nanti malam kau ada acara?”. Tanya Minseok kemudian

 

“Ani…”

 

“Kalau begitu ikut denganku, nanti malam ada pertemuan dengan investor”

 

“Nde…”

 

Itu adalah percakapan singkat antara mereka berdua, karena setelah itu mereka melakukan aktivitas masing-masing tanpa mengeluarkan suara mereka.

 

Setelah Minseok pergi, Suzy pergi ke sebuah ruangan yang dipenuhi dengan lemari kaca didalamnya terdapat bermacam-macam pakaian miliknya, disebelah samping terdapat lemari kaca lebih kecil dan didalamnya tertata sepatu-sepatu, disebelahnya lagi terdapat deretan tas elegan yang berjejer.

 

Suzy_gadis itu bingung memilih mana yang cocok untuknya sampai ia merasa lelah dan menjatuhkan tubuhnya ke sofa.

 

“Bagaimana ini? Semua baju ini sudah pernah aku pakai, sungguh aku tak mau membuatnya malu dengan penampilanku”. Keluh Suzy, sampai akhirnya ia memutuskan untuk pergi ke Mall untuk berbelanja beberapa dress yang cocok untuknya.

 

—-***—-

 

Suzy benar-benar pergi ke Mall sendiri, ia sibuk mencari pakaian yang cocok untuknya dan pada akhirnya dia menemukan beberapa, tiba-tiba pandangannya teralih pada sebuah jas hitam lengkap dengan kemejanya. Jas itu terlihat bagus menurut Suzy, tiap potongan dan jahitannya begitu rapi dan akan terlihat elegant siapapun Namja yang akan memakainya. Suzy terlihat sedikit ragu akan membelinya atau tidak tentunya untuk Minseok suaminya, sampai ketika sebuah suara membuatnya terkejut.

 

“Suzy-ah…”. Suzy merasa tak asing dengan suara itu dan Suzy begitu terkejut ketika ia melihat seorang yeoja berjalan mendekat kearahnya. Yeoja itu adalah Yoon In Ha sahabatnya dulu dan juga tunangan Byun Baekhyun, tak selang beberapa lama Baekhyun juga menyusul In Ha dan terlihat terkejut dengan keberadaan Suzy.

 

“Apa yang sedang kau lakukan disini?”. Suzy bingung harus bersikap seperti apa kepada Yeoja ini, ia masih belum bisa memaafkannya. Sementara Baekhyun menatap Suzy khawatir, ekspresi itu yang terlihat jelas dari raut wajah Baekhyun. Sebuah dering hanphone menyelamatankan Suzy dari keadaan yang tak menguntungkan baginya.

 

Don’t know why (Don’t know why)
Tell me why (Tell me why)

 

<Suju ‘Evanesce’>

 

Rupanya itu suara nada dering Suzy, ia segera mengambil hanphonenya yang ia letakkan didalam tasnya dan sedikit heran dengan nama yang tertera dalam layar phonenya dan ia mengangkatnya.

 

“Yeoboseob, wae?”. Suzy terlihat bingung

 

“Apa yang kau lakukan disini?”. Suara Namja diseberang

 

“Maksudmu?”.

 

“Menghadaplah lurus”. Suzy mengikuti apa yang diperintahkan oleh Namja yang meneleponnya yang tak lain adalah Minseok dan ia menemukan keberadaan Namja itu yang kini telah berjalan mendekatinya, Minseok tak sendirian ia berjalan dengan beberapa Asistennya.

 

“Apa yang sedang kau lakukan disini?”. Sapa Minseok

 

“Aku sedang berbelanja”. Kata Suzy canggung

 

“Oh ya siapa mereka?”. Kata Minseok yang menyadari keberadaan Baekhyun dan In Ha

 

“Oh ya perkenalkan mereka berdua adalah temanku, ini Byun Baekhyun Sunbae dan yang ini Yoon In Ha”

 

“Senang berkenalan dengan kalian, aku Kim Minseok suami Suzy”. Baekhyun dan In Ha terkejut

 

“Kenapa kau juga berada disini?”, kata Suzy heran

 

“Aku sedang melakukan survei pasar?”

 

“Benarkah?”

 

“Ne…”

 

“Pelayan kemarilah…”. Perintah Minseok dan dua orang pelayan itu mendekat

 

“Apa kalian tidak tau siapa nona ini?” dan kedua pelayan itu menggelengkan kepalanya tak mengerti dan Minseok hanya mendesah.

 

“Dia adalah istriku, aku harap kelak kalau dia datang kemari, kalian harus benar-benar memperlakukannya dengan baik”.

 

“Ne Sangjangnim”

 

“Dan untuk kedua temanku ini, berikan apapun yang mereka mau”. Sesungguhnya Minseok mengatakan kalau mereka akan mendapatkan barang yang mereka beli dengan Cuma-Cuma.

 

In Ha benar-benar merasa kagum dengan sosok Minseok dan Baekhyun hanya diam saja tak menampakkan ekspresi apapun. Suzy_yeoja itu hanya diam, merasa pusing dengan sikap Minseok yang sering berubah-ubah.

 

“Ny. Kim, apa kau akan tetap disitu? Apa kau tak ingin menjamu kedua temanmu ini?”. Perkataan Minseok menyadarkan Suzy dari keterkejutannya.

 

“Ah…Baiklah, kalian tak keberatan kah?”. Tawar Suzy

 

“Tentu saja “ In Ha bersemangat dan Baekhyun pasrah mengikuti keinginan In Ha untuk makan siang bersama di restoran yang terletak di mall ini.

 

Restaurant

 

Mereka berempat kini duduk berhadapan Minseok dan Suzy, Baekhyun dan In Ha. Suasana canggung pun terjadi diantara mereka sampai ketika In Ha angkat bicara.

 

“Suzy-ah, Mianhae…Aku tidak bisa hadir pada acara pernikahanmu”. In Ha berkata seolah tak terjadi apapun diantara mereka dan tak merasa bersalah sama sekali. Suzy merasa muak melihat sikap sok baik yeoja yang ada dihadapannya ini. Suzy benar-benar berusaha menahan amarahnya.

 

“Aku juga minta maaf waktu itu tak mengantarmu kebandara, aku sedang sakit saat itu”.

 

Bohong…Kau berbohong Yoon In Ha, saat itu kau berusaha untuk mencegah Baekhyun Oppa untuk menemuiku kan? Aku tau semuanya, jadi berhentilah berbohong sebelum kesabaranku benar-benar habis… Batin Suzy

 

“Tidak apa-apa”. Suara Suzy bergetar dan Minseok menyadari itu

 

Suzy benar-benar tak berkonsentrasi dengan makanannya, sampai Minseok membantunya untuk memotong steak milik Suzy.

 

“Mana, biar ku bantu memotongnya”. Kata Minseok dan Suzy mengiyakan saja apa yang dilakukan suaminya.

 

“Wah…Kalian begitu romantis…Oppa potongkan buat aku juga”. Kata In Ha manja pada Baekhyun, tanpa banyak kata Baekhyun langsung memotongkannya dan itu membuat Suzy benar-benar sedih dan terpukul.

 

“Wah, Kalian benar-benar pasangan yang serasi”. Kata Minseok

 

“Benarkah? Aku juga merasa seperti itu”. Kata In Ha percaya diri

 

“Kenapa kau hanya diam saja Baekhyun-ssi, Bicaralah?” sambung Minseok

 

“Apa yang harus aku katakan? Aku senang bisa bertemu dengan kalian”. Kata Baekhyun

 

“Aku juga senang bisa bertemu dengan kalian, tetapi sepertinya aku tak bisa berlama-lama disini. Ada banyak hal yang harus ku selesaikan”.

 

“Oh silahkan, Gomawo sudah mau mentraktir kami”. Kata Baekhyun

 

“Baiklah, Chagi-ah Kajja aku antarkan kau pulang”.

 

Minseok mengulurkan tangannya dan Suzy menggapai tangan Minseok, setelah itu Minseok merangkul bahu Suzy lembut dan tersenyum hangat kepadanya. Suzy tersenyum memandangi suaminya dan Baekhyun melihat semuanya itu.

 

Minseok dan Suzy berjalan melewati koridor dengan tetap bergandengan tangan. Banyak orang memperhatikan mereka, terutama para karyawan yang berkerja di Mall itu. Mereka memberikan hormat kepada Minseok. Mereka berjalan ke life dan didalam life wajah Suzy berubah, ia benar-benar menangis tanpa suara dan Minseok menyadarinya.

 

“Gwanchana?”. Terlihat Namja itu khawatir

 

“Hmm…Gomawo”.

 

“Untuk…?”.

 

“Karena kau sudah bersikap baik kepadaku dihadapan mereka, setidaknya aku tak terlihat menyedihkan”. Kata Suzy sambil mendesah panjang, Minseok memandang sedih Suzy tanpa Suzy sadari.

 

“Aku sudah mengetahuinya”.

 

“Maksudmu? Baekhyun?”.

 

“Nde…”

 

“Dari mana kau mengetahuinya?”. Tanya Suzy

 

“Sebelum kita menikah aku sudah memastikannya”. Lanjut Minseok

 

Minseok adalah Namja yang cermat dalam banyak hal, jadi tidak salah jika sebelum menikah ia akan mencari tahu secara detail dan menyeluruh tentang latar belakang calon istrinya ini. Mulai dari kesukaan, pendidikan, sifat dan masa lalu.

 

“Oh…Rupanya kau tau segalanya tentang ku Minseok-ssi, tapi aku bahkan tak mengetahui seperti apa dirimu”. Sindir Suzy dan pergi meninggalkan Minseok karena live kini telah terbuka dan Minseok menatap Suzy bingung.

 

Kenapa moodnya selalu berubah-ubah seperti itu? Apakah perkataanku menyinggungnya? Batin Minseok

 

Kau memang selalu memberiku sekat ketika aku berusaha untuk melangkah jauh…

Bahkan kau tak memberiku ruang sedikit untuk tahu lebih banyak tentang dirimu…

Apa menurutmu ini adil, kau mengetahui banyak tentang diriku, tetapi aku tak mengetahui tentang dirimu sama sekali… Perkataan Suzy dalam hatinya.

 

Di dalam Mobil…

 

Hening tercipta, Suzy enggan untuk berbicara dengan suaminya ini, ia sudah sangat sedih bertemu dengan Baekhyun dan bertambah sedih karena Minseok membuatnya terlihat bertambah menyedihkan.

 

“Apa kau marah padaku?”. Kata Minseok membuka pembicaraan, Suzy enggan menjawabnya dan itu membuat Minseok kesal.

 

“Bae Suzy…”. Minseok berusaha memanggil Nama Suzy, namun Suzy tetap diam tak menanggapinya dan akhirnya Minseok mengentikan laju mobilnya secara tiba-tiba membuat dahi Suzy terbentur pada kaca mobil dan memar. Melihat semua itu Minseok merasa bersalah dan mencoba menyentuh dahi Suzy.

 

“Gwanchana…”. sebelum Minseok menyentuh dahinya Suzy menepis tangan Minseok dan kedua matanya berkaca-kaca.

 

“Sesungguhnya, Kau anggap apa aku ini?”. Kristal bening keluar dari sudut mata Suzy dan Minseok hanya diam ketika melihat Suzy menangis.

 

“Katakan padaku Minseok? Apa tujuanmu menikah denganku eoh? Kalau kau dari awal tak menyukai pernikahan ini, seharusnya kau mengatakannya dengan jelas kepadaku? Aku lelah menghadapimu”.

 

“Entahlah…”. jawab Minseok dan diselangi desahan panjang darinya.

 

Jawaban Minseok membuat Suzy benar-benar sedih, secara tidak langsung Minseok mengatakan bahwa Suzy tak berarti apa-apa untuknya.

 

“Baiklah, Aku sudah tahu jawabannya. Mari kita akhiri semuanya”. Kata Suzy dan pergi meninggalkan Minseok.

 

“Suzy-ah”. Minseok tak berusaha untuk mengejar Suzy, hanya memanggil namanya. Ia menenggelamkan kepalanya pada stir mobilnya dan berkali-kali mendesah.

 

Aku benci ketika membuatmu selalu terluka karena aku…

Mianhae…Suzy…Mianhae…

 

—-***—-

 

Minseok mengentikan mobilnya disebuah rumah, tetapi itu bukan rumahnya. Seorang Yeoja keluar dari balik pintu dan memeluknya, yeoja itu adalah Jang Nara kekasihnya.

 

“Oppa…”. terlihat kalau gadis itu menyambut gembira kedatangan Minseok dan Minseok menanggapinya dengan senyuman yang sedikit terpaksa. Nara mengetahui kalau kekasihnya ini tidak sedang dalam mood baik.

 

“Gwanchana?”. Tanyanya khawatir, tetapi Namja itu enggan untuk mengatakannya. Minseok memilih memasuki rumah Nara dan menjatuhkan dirinya di sofa.

 

“Oppa, apa kau sakit?”. Nara mencoba menyentuh dahi Minseok

 

“Anio, Aku hanya lelah dan merindukanmu”. Minseok memeluk Nara dan menjatuhkan kepalanya pada bahu Yeoja itu.

 

“Apa semuanya baik-baik saja?”.

 

“Ne, Semuanya baik-baik saja”.

 

Minseok berbohong, karena ia tidak ingin Nara mengetahui apa yang sebenarnya terjadi kepadanya.

 

Mianhae Nara-ah, Aku tak bisa mengatakan apa yang ku rasakan saat ini…

Sungguh, aku ingin mengakhiri semuanya…

Tetapi sebagian dari diriku tak merelakannya untuk pergi…

Aku bingung kenapa perasaan ini muncul…

Aku tak benar-benar mengenali diriku yang sekarang…

 

—-***—-

 

Setelah perdebatannya dengan Minseok, Suzy memilih pergi ke cafe dekat Sungai Han. Cafe itu tidak terlalu besar tetapi suasana cukup nyaman. Didalamnya terdapat banyak tanaman yang menyegarkan yang membuat terlihat fress. Suzy memesan secangkir latte dan memandang kosong keluar jendela cafe.

 

“Annyeong…”. Sapa seorang Yeoja yang kini berada dihadapannya dan Suzy terkejut memandanginya tak percaya.

 

“In Kyung-ah, Kau kah itu?”. Tanya Suzy tak percaya

 

“Ne…Bogoshipo”. Yeoja itu tersenyum, kemudian ia memeluk Suzy erat.

 

“Bagaimana keadaanmu eoh?”. Lanjut yeoja itu

 

“Aku baik-baik saja”. Kata Suzy

 

“Ayolah, aku sangat mengenalmu Bae Suzy, jangan membohongiku. Ada apa sebenarnya?”

 

“Sepertinya aku akan bercerai”. Kata Suzy datar

 

“MWO…Aku saja tidak tahu kapan kau menikah? Sekarang kau bilang kau akan bercerai? Dengan siapa kau menikah?”

 

“Mianhae, Aku memang tidak memberi tahu pernikahanku kepadamu. Bukannya kau sibuk dengan studymu dan itu hasil dari sebuah perjodohan”. Kata Suzy mendesah

 

“Semua ini karena Yoon In Ha, coba kalau dia tak mengambil Baekhyun dari sisimu. Hidupmu tak akan menjadi seperti ini”. Kata In Kyung lirih

 

“Sudahlah, semuanya sudah berlalu. Aku tak mau membahas itu lagi, oh ya kapan kau sampai di Seol?”. Kata Suzy mengalihkan pembicaraan

 

“Hmmm…Itu dua hari yang lalu, apa kau sudah bertemu dengan mereka berdua?”

 

“Maksudmu, Baekhyun dan In Ha?”. Tanya Suzy

 

“Ne…”. Suzy menjawabnya dengan anggukan

 

“Aish, Bahkan setelah apa yang mereka lakukan kepadamu, mereka masih berani muncul dihadapamu. Aku benar-benar tak mengerti, apa mereka tak mempunyai hati?”

 

“Sudahlah In Kyung, Aku tak ingin membahas itu lagi. Aku benar-benar lelah dengan semua ini”.

 

“Mianhae Suzy-ah, Aku tak bermaksud untuk membuatmu bertambah sedih”. In Kyung menatap Suzy sedih.

 

“Anio, Aku memang Yeoja yang menyedihkan dan mereka hanya mengasihaniku In Kyung”.

 

“Kenapa kau berkata seperti itu, Apa kau merasa tak ada yang benar-benar tulus menyayangimu eoh?”.

 

Sepertinya Yeoja ini benar-benar memahami apa yang Suzy fikirkan. Tentu saja karena mereka bersahabat sejak lama, Suzy dan In Kyung bersahabat sejak di High School. Mereka mempunyai mimpi yang sama yaitu menjadi seorang desainer dan pastinya untuk mewujudkan semua itu, mereka harus melanjutkan studynya di Paris, tetapi Suzy memilih untuk pergi ke London mengejar Baekhyun dan belajar disana, sehingga membuatnya harus berpisah dengan In Kyung. In Ha adalah teman sejurusan dengan Suzy saat di London dan berubah menjadi persahabatan.

 

“Kenapa kau menjadi seperti ini sekarang?” menatap temannya sedih

 

“Entahlah, Aku merasa seperti sampah sekarang”. Kata Suzy sambil menahan air matanya yang akan jatuh. In Kyung mendekat kearah Suzy dan memeluknya.

 

“Jangan mengatakan seperti itu. Aku menyayangimu, selama ini kau begitu hangat dan perhatian kepadaku lebih dari siapapun”.

 

“Benarkah? Apa kau sedang berusaha menghiburku?”

 

“Tentu saja tidak, Kau sangat berharga Suzy. Mereka yang menyakitimu benar-benar buta, karena tak bisa melihat kebaikan hatimu”

 

“Gomawo In Kyung-ah”. Suzy merasa sedikit terhibur dengan apa yang di katakan oleh sahabatnya ini dan setidaknya ia punya teman untuk berbagi selain Chanyeol.

 

~TBC~
Hey Reader…^^ Maafin Author ya lama ngepostnya, Lagi sibuk sama kerjaan yang menumpuk ne…Maklum detik-detik akhir tahun…ahh kenapa jadi curhat ya… :v oh ya jangan lupa Comentnya ya aku tunggu…Mian, kalau jelek dan abal-abal banget… Gomawo bagi yang mau baca ^^

 

22 pemikiran pada “Unconditional Chapter 3

  1. yaampun kasian amat hidupnya suzy. dikelilingin sama sesuatu yg aneh.
    huhfff apa kalo kalian kehilangan suzy baru tau rasanya klo dy berharga. klo gitu suzy pergi aja dari mereka semua. ke paris ama temnnya. huhffff cari namja baru. huhffff

  2. Annyeong q reader baru disini.

    =ff.a keren bnget + sedih bnget.
    Kasian sm zyeonn.a tersakiti terus.
    Thor munculin namja baru dong ,namja yg menyukai zyeonn dan yg akan membuat mereka (minseok sm baekhyn) menyesal karena telah menyianyiakan zyeonn
    next ditunggu thor FIGHTING

  3. Akhir’y di post jg. Hmmm ksihan uri suzy, untung da chaeyol n in yee yg slalu ngerti suzy. Gmn nasib suzy slanjut’y. Padahal minseok malah pergi k t4 cwex’y? Bnerkah suzy n minseok akan cerai?
    Jangan lma2 dipos’y ching

  4. thor kenapa kau membuat suzy semenyedihkan ini??
    minseok juga, kenapa sikapnya abu2 begitu??
    dia udah punya kekasih, tapi kenapa gak mau ngelepasin suzy? apa dia udah mulai ada rasa sama suzy?
    ahh ni ff bener2 bikin greget…

  5. Huaaa thor 😥 kasian suzy. Knp jadi gini
    2 org yg nyakitin+hianatin suzy balik ditambah masalah minseok heh
    Kayaknya disini minseok harus ambil keputusan cpt supaya suzy ƍäª tambah sakit

  6. Bener bener ckck
    Kayak gitu masuh dibilang sahabat? Mana gak merasa bersalah sedikitpun lagi aigoo
    Semoga suzy cepet2 dapet kebahagiaannya ya thor 😥

Tinggalkan komentar