BLACK BUTLER EP 1 – MAKE A CONTRACT

BLACK BUTLER XiSuSeHo

BLACK BUTLER

Author_Akirablue

Main Cast_Miss A Suzy, EXO Sehun, EXO Xiumin, Infinite Hoya

Genre_Fantasy, Thriller, Supernatural, Action etc.

Length_Chapter

Rating_G

Author’s Note_ Annyeong reader, akirablue imnida ^^. Kali ini author mau bikin cerita chapter dengan genre yang agak beda nih. Setelah sukses (?) dengan seri My Reason & tinggal ngepos Fly To The Sky hingga chapter akhir, sekarang author mau bikin yang genrenya agak menantang ni..kekekekeke….aduh bahasaku >.<

Ah, FF ini terinspirasi dari Anime Judulnya Black Butler/Kuroshitsuji dan Hunter x Hunter, jadi kalau ada banyak kesamaan harap maklum yach..keke..

Tapi real semua alur disini murni dari otak author, semoga kalian suka yach….saran dan komen sangat dinanti buat perkembangan author dimasa depan. Ya sudah deh, selamat menikmati. ^-^
#Bow

_____

.

.

CHAPTER I – MAKE A CONRACT

.

.

_____

Yeoja berambut panjang itu dengan lihai menghentakkan kakinya disebuah ballroom mewah. Dengan gaun soft pink berenda yang menawan serta tatanan rambut yang masih mempertahankan betapa panjang dan indah rambutnya ia terus mempesona semua tatapan yang tertuju padanya. Dia adalah putri pemilik acara yang tengah diadakan ini, seorang saudagar kaya raya pemilik pabrik permen dan mainan yang terkenal diseantero penjuru negeri.

“nona muda, ini saatnya anda untuk meluangkan waktu sebentar dan kembali kekamar”seorang pelayan tiba-tiba menghentikan akivitasnya dari tarian dansa yang dibuatnya bersama dengan salah seorang tamu.

“baiklah, mianeyo aku harus mengakhiri tarian indah ini”ucapnya sopan pada namja yang menjadi pasangannya.

Yeoja itu kemudian berjalan melewati lorong rumah megahnya yang lebih terlihat seperti mansion abad pertengahan eropa yang dihiasi oleh beberapa lukisan leluhur yang telah membangun kejayaan keluarganya.

“kenapa langit siang ini berwarna jingga, apakah ini pertanda sesuatu?”sejenak ia menghentikan langkahnya dan mengamati jendela besar yang berada diantara perjalanan ke kamarnya.

Pelayan yang sedari tadi berjalan dibelakangnya perlahan mendekat, “mungkin saja nona, kita takkan tahu apa yang akan terjadi kedepan”

Yeoja berambut coklat itu menganggukkan kepalanya sekali. “baiklah, kajja”

Kedua orang itu terus berjalan hingga kedepan sebuah ruangan yang merupakan kamar yeoja itu. “saya sudah menyiapkan obat anda nona, setelah itu silahkan menikmati cake coklat kesukaan anda sebagai penawar rasa pahit”

Yeoja itu tersenyum. “terimakasih”. Tanpa perintah yeoja berkulit pucat itu mengambil sebutir pil yang telah disediakan pelayannya pada cawan keramik dan meminumnya seperti yang selalu ia lakukan setiap harinya.

Namun, dengan tiba-tiba yeoja itu memegangi lehernya yang terasa seolah tercekik. “apa…ini…”tanya yeoja itu terbata, sementara sang pelayan yang berdiri dihadapannya menyeringai penuh kemenangan.

“maafkan aku nona, inilah saatnya kejayaan keluarga Bae berakhir. Hari ini semua anggota keluarga Bae akan musnah” ucap pelayan itu mulai berbalik dan berjalan menjauh, meninggalkan yeoja malang yang perlahan melorot ketanah dan kehilangan kesadarannya.

.

.

.

.

‘aku belum ingin mati!’

 

‘siapapun tolong aku”

 

Kegelapan, hanya kegelapan yang bisa dilihat yeoja bernama Bae Suzy itu. Tubuhnya entah saat ini berada dimana, yeoja itu tak mengetahui tempat ini. Ia belum pernah menyambangi tempat dimana ia berada saat ini. Yang pasti ditempat itu terasa sangat dinggin, dan tak ada siapapun. Hanya rasa kesendirian dan kesepian yang suzy rasakan.

“apakah kau masih ingin hidup?” sebuah suara tiba-tiba menyapa pendengaran suzy. Membuat yeoja itu membuka matanya yang sebelumnya terus terpejam.

“siapa??” pekik suzy ketakutan karena dihadapannya hanya ada kegelapan.

Suara namja itu terdengar tertawa. “aku adalah seseorang yang bisa membantumu untuk kembali hidup dan membalaskan dendammu!”

“dendam??”tanya suzy tak mengerti. Suara tawa lagi-lagi terdengar dari namja itu.

“apa kau tak merasakan rasa dendam pada orang yang telah meracunimu itu, bahkan mungkin kini ia telah berhasil membinasakan semua keluargamu”

Suzy teringat ucapan terakhir yang diucapkan pelayannnya. “jadi…..jadi……..ayah dan ibuku…….”yeoja itu menangis.

“jangan menangis, itu sama sekali tak berguna. Buatlah perjanjian denganku dan akan kubantu kau membalaskan dendammu”

Sebuah cahaya terang hadir dihadapan suzy dan menampilkan siluet seorang namja. Karena silau suzy menutup kedua matanya dengan punggung tangannya.

Perlahan siluet namja itu berjalan semakin mendekat dan menyingkirkan tangan sooji. Menghadirkan suara benturan sol sepatu yang memekikkan telinga, Suasana disekitar merekapun tak lagi gelap, tapi seolah mereka berada ditengah taman bunga mawar merah yang penuh dengan duru.

“kau belum ingin mati bukan? Setujuilah dan semuanya akan berjalan sesuai keinginanmu” bisik namja itu tepat di telinga suzy. “tapi…………tentu saja ada sebuah syarat yang harus kau berikan”

Suzy tersentak saat namja itu berbicara tepat didepan wajahnya. “a..apa syarat yang harus kupenuhi”tanya suzy.

Namja itu tersenyum remeh. “jiwamu akan menjadi milikku saat kau mati”

Suzy menelan air liurnya dengan susah payah, “jiwaku?”

Namja itu bangkit dan berdiri didepan sooji yang masih terduduk. “tenang saja, aku tak terburu-buru untuk meminta jiwamu. Sebaliknya, aku akan membantumu untuk membalaskan dendam dan menjadi pelayanmu hingga kau mati dengan alami”

“mati dengan alami”lagi-lagi suzy tak mengerti apa yang dikatakan namja itu.

“ya, aku takkan pernah sekalipun mencoba untuk membunuhmu karena itu berarti aku akan merusak jiwa yang seharunya akan kudapatkan. Bagaimana bukankah penawaranku menarik?”

Kegelapan sedikit kembali saat namja itu berjalan menjauh dari suzy. “kau boleh menolaknya……..” belum selesai namja itu mengucapkan kalimatnya suzy telah terlebih dahulu menjawab.

“aku bersedia!”

Namja itu menyeringai, dalam hitungan sepersekian detik ia kembali ada dihadapan suzy. “baiklah, kau takkan menyesal”

Suzy menatap manik mata namja dihadapannya. “sekarang ulurkan tanganmu nona”

Seolah terhipnotis suzy segera mengulurkan tangannya yang disambut dengan tangan namja itu. “ini akan sedikit menyakitkan, tapi bisakah kau mengucapkan ‘oh sehun, aku menerimamu sebagai pelayanku’ saat aku memintanya?” tanya namja itu.

Suzy mengangguk mengerti. Sementara namja bernama sehun itu tersenyum puas. “baiklah aku akan memulainya”

sehun mengangkat lengan kirinya, dengan ajaib sebuah lambang muncul dipunggung tangannya dengan pedar sinar merah kemudian dengan kuku jari telunjuk kanannya sehun menggores punggung tangan suzy.

“ACK!!!!”pekik suzy saat sebuah sayatan tajam mengalirkan darah pekat menuju keujung jarinya. Sehun dengan perlahan mengarahkan tangan suzy diatas lengan kirinya. Setetes darah suzy berhasil menetes tepat pada lambang yang tercipta dipunggung tangan sehun.

“katakan sekarang!”

“OH SEHUN! AKU MENERIMAMU SEBAGAI PELAYANKU!”pekik suzy.

Sehun menyeringai penuh kemenangan. (bayangin sehun pas di Mvnya Shinhwa yang YO! Deh).

Cahaya terang membutakan mata suzy. Seketika dunianya berubah, kini ia melihat sehun telah mengendongnya diantara para tamu acara yang tergeletak tak bernyawa.

“appa!”pekik suzy saat melihat ayahnya telah terkapar di kursi dengan luka tembakan didadanya. Sesegera mungkin meloncat dari gendongan sehun dan berlari menuju kearah appanya.

“aku takkan memaafkannya!!!!”geram suzy. Bulir –bulir air mata telah mengalir dipipinya.

“kubilang jangan menangis nona! Aku akan membantumu untuk menemukan orang yang telah berbuat seperti ini dan membinasakannya seperti janjiku” sehun berlutut menyamai suzy dan memeluknya dengan erat.

.

.

.

.

Suara tirai terbuka mengusik pagi suzy, mau tak mau ia terbangun karena matahari pagi yang mulai menyilaukan matanya.

“selamat pagi nona, apa mimpi anda indah?”sapa sehun yang masih sibuk dengan tali untuk mengikat tirai kamar suzy.

Suzy merubah posisinya menjadi duduk. Yeoja itu mengamati sehun, namja yang selama sebulan terakhir ini menjadi pelayannya atau bahkan orang tua, penjaga, petugas kebersihan, designer, penata mode, koki dan lain hal untuknya.

“apa kau tak memberi salam pagi untukku?”ucap suzy mengingatkan hal selalu suzy dapatkan setiap sejak masa kecilnya.

Sehun dengan cepat duduk ditempat tidur suzy dan mengecup kening yeoja itu lembut. Mengantikan kebiasaan yang selalu dilakukan ayah suzy.

“saya telah menyiapkan air hangat untuk anda, silahkan segera mandi dan turun untuk sarapan”ucap sehun. Sementara suzy hanya mengut-mangut meski tak paham.

“uhmmm…..aku ingin makan disini saja. Bawakan saja kemari”perintah suzy.

Tanpa menolak sehun membungkukkan badannya. “yes, miss”

Namja itu berjalan menuju pintu keluar, meninggalkan suzy yang masih berusaha mengumpulkan nyawanya untuk bangun.

Tapi rupanya tak butuh waktu lama untuk suzy mengumpulkan kesadarannya secara penuh, secara tiba-tiba kaca jendela yang ada dikamarnya pecah tak berbentuk dan menimbulkan suara nyaring yang memekakkan telinga.

Kini sehun telah membawa suzy kedalam dekapannya untuk menjauh dari tempat tidurnya.

“ternyata benar kau disini”sebuah suara tiba-tiba terdengar dari balkon kamar suzy. Dua orang namja telah berada dibalkon kamar suzy. Satu namja duduk di pagar balkon sementara yang satunya lagi berdiri disampingnnya dengan hanya bertumpukan pada ujung bunga mawar yang tengah mekar.

“sepertinya kita memilih jalan yang sama”namja yang duduk itu berucap. Namja dengan kulit putih salju dan mata biru laut yang meneduhkan.

“siapa kalian?”tanya suzy saat sehun menurunkannya dari gendongannya.

Namja bermata biru itu tersenyum. “tenanglah, kami bukan musuh. Bukankah kau mencari orang yang membunuh keluargamu?”

“kau tahu dimana mereka berada?”ucap suzy antusias.

“wow bersabarlah nona, akan kuceritakan dengan perlahan. Sebelumnya perkenalkanlah namaku Xiumin dan dia adalah butlerku Hoya”namja bernama xiumin itu tersenyum layaknya anak kecil.

“Hoya”ucap sehun remeh.

“apa kau mengenalnya?”tanya suzy saat melihat reaksi sehun.

“tentu saja, dia adalah sepupuku”

Suzy binggung. Eh bukankah sehun bukan manusia, bisa dibilang dia adalah sejenis demon, hantu, iblis, monster atau apalah yang sejenis dengan mereka semua. Apakah dunia mereka juga mengenal sistem kekerabatan seperti manusia.

“jadi dari mana kita akan memulai”xiumin turun dari pagar balkon suzy dan berjalan mendekat kearah kamar suzy. Sehun dengan cepat menarik suzy untuk berada dibelakanngnya.

“dia bukan orang sembarangan”gumam sehun pada suzy.

“bukankah sudah kubilang aku bukan musuh kalian, aku takkan menyakiti kalian. Nasib kita sama suzy-ssi, laba-laba adalah target balas dendammu juga bukan? Atau aku salah?”tanya xiumin enteng dan menyeringan dengan wajahnya yang terlihat seperti anak kecil.

“siapa sebenarnya dia?”tanya sehun pada hoya yang masih melayang diudara.

“jadi kalian penasaran denganku eoh?”xiumin terkikik pelan. Perlahan ia menutup kedua matanya, dan membukannya kembali. Bola mata biru yang sebelumnya dimilikinya kini secara total telah berubah warna menjadi merah darah.

“kau!”pekik sehun kaget.

“ow, reaksimu terlalu berlebihan dan aku tak menyukainya”xiumin yang kini berdiri diantara pecahan kaca mengayukan tangannya hingga sebuah badai salju kecil muncul.

“bagaimana bisa?”pekik suzy kaget.

Hoya melompat dan kini berada disamping xiumin. “laba-laba telah membunuh kedua orang tua angkatku yang sangat menyayangiku, dan juga……”xiumin menghentikan ucapannya kemudian melanjutkannya kembali “jadi kuputuskan untuk memilih jalan yang sama sepertimu”xiumin mengerlingkan matanya pada hoya yang berada disampingnya.

Tapi sepertinya suzy masih sibuk memikirkan bagaimana namja bernama xiumin itu dengan mudahnya memainkan salju-salju yang mengelilinginya. “dia punya kekuatan…”ucap suzy pelan, mata yeoja itu tak sedikitpun berkedip memandangai wajah xiumin.

“tentu saja nona, namja muda itu adalah keturunan clan Frost yang bisa mengendalikan es. Manusia terpilih yang mendapat ke agungan dari dewa bulan”jelas sehun pada suzy.

“tapi kenapa?”lanjut suzy.

Xiumin yang sebelumnya asyik bermain dengan esnya kini menatap suzy tajam. “sepertinya kau belum tahu siapa laba-laba”iris merah xiumin berhasil menusuk tepat kemata suzy dengan tatapan kejamnya.

“dia……”sehun dengan sigap berdiri didepan suzy dan bersiaga penuh. Namun xiumin justru tertawa geli melihat ketakutan dimata suzy. Ia memejamkan matanya, dan membukanya kembali perlahan. Kini warna matanya telah kembali menjadi warna biru yang meneduhkan.

“kekuatanku saja belum cukup untuk mengalahkan mereka semua, laba-laba adalah komplotan sadis yang dengan kejam membinasakan seluruh mangsa mereka demi mengejar tujuan mereka. Dan kekuatanku seorang, tak ada ubahnya dengan gigitan lebah yang tak berarti” xiumin memejamkan matanya lagi. “untuk itulah, aku juga mencari kalian untuk membentuk sekutu membalas dendam pada mereka” xiumin membuka kembali matanya dan warna matanya telah kembali menjadi merah darah.

Tangan suzy bergetar hebat, ia mengepalkannya dan berjalan melewati sehun menuju kearah xiumin. “jika yang kau katakan benar, maka aku akan mengikuti rencanamu”tatap suzy pada xiumin.

Senyum miring terukir diwajah xiumin, perlahan warna biru kembali mendominasi mata namja itu. “kalau begitu mari kita bekerja sama suzy-ssi”

.

.

.

.

Gemelatuk suara piring yang beradu dengan perak terdengar nyaring disebuah mansion mewah abad pertengahan. Delapan orang duduk berhadapan dengan rapi, sementara seorang lagi duduk diujung meja dengan wajah innocent. Tanpa ada yang memberitahupun, orang yang melihat pertama kali kearah mereka akan mengerti jika namja yang duduk diujung meja mempunyai kekuasaan terbesar diantara orang-orang itu.

“jadi…..kau mendapatkannya?”tanya sang namja innocent dengan tatapan tajam. Secara serentak kedelapan orang disekitarnya menghentikan gerakan mereka.

“tentu saja Lu, sangat mudah menghancurkan keluarga itu. Sayang sekali padahal putri mereka lumayan cantik tapi harus mati”jawab seorang namja jangkung yang duduk tepat di urutan kedua dari kanannya.

Namja yang dipanggil Lu itu tersenyum tipis. “lalu, bagaimana denganmu?”senyum yang ditunjukkannya seketika menghilang berganti dengan tatapan dinggin pada namja kekar yang menundukkan kepalanya tak berani menatap pimpinan mereka.

“miane Luhan, aku belum bisa mendapatkannya”jawabnya.

Diluar dugaan, Luhan tertawa terbahak-bahak. Namun tangannya memegang erat pisau makan hingga remuk. “anak itu, dia licin seperti belut. Menjijikan!”Luhan mengebrak meja dihadapannya dengan kesal.

“tak apa minho-ya, lain kali akan kudapatkan mata indahnya”senyum Luhan sinis dan mengerikan “lagipula aku punya sesuatu untuknya”

Sementara itu suzy menghembuskan nafasnya berat, kini ia hanya duduk ditaman bunga dengan malas setelah mendengar cerita panjang yang diungkapkan xiumin padanya.

“benar-benar membingungkan”gerutunya. Yeoja itu melipat kedua tangannya dan terlihat kesal dengan pemikirannya sendiri.

“apa anda baik-baik saja nona?”tanya sehun yang baru saja datang dengan senampan penuh teh dan kue stawberry.

“ya….sehun-ah, apa aku bisa percaya pada ucapan namja itu?”tanya suzy pada sehun yang tengah menuangkan teh dicangkir suzy.

Sehun menarik sudut bibirnya. “sejauh ini aku tak melihat kebohongan dimatanya nona”jawab sehun lembut.

“ya ya, aku juga merasa jika dia tak membohongiku”suzy hampir saja meneguk teh darai cangkirnya jika sehun tidak dengan cepat melemparkan vas bunga dimeja.

“oh oh…..sepertinya kecepatanmu bertambah”puji Hoya yang dengan sukses menangkap vas bunga yang dilemparkan sehun.

“untuk apa kau kemari?”tanya sehun pada Hoya tak sabaran.

“begitukah cara pelayan anda memperlakukan tamu anda nona?”ejek hoya dan mengembalikan vas bunga pada sehun.

“sehun-ah…..”

Sehun mundur selangkah membiarkan hoya melanjutkan ucapnya. “saya kesini untuk mengantarkan pesan dari tuan muda, ia meminta maaf secara pribadi karena tak bisa menemui anda secara langsung”

“pesan?”tanya suzy tak mengerti.

Hoya mengeluarkan sebuah surat dari kemejanya dan berjalan menuju kearah suzy. “silahkan nona”ucap hoya dan mengeluarkan amplop itu pada suzy.

“terimakasih”ucap suzy yang menerima pesan dari xiumin.

“kalau begitu saya mohon diri”hoya memberi salam pada suzy kemudian secepat kilat ia menghilang begitu saja.

Suzy membuka surat yang diberikan hoya padanya.

Sebaiknya kita bersama, akan sulit jika laba-laba menemukanmu.

Tinggalah di rumahku mulai saat ini. Itu akan lebih baik.

Xiumin

“ck…apa-apaan namja itu?”decak suzy dan meremas surat ditangannya.

“tapi………..saya fikir dia ada benarnya nona, saya bisa merasakan jika dia ingin melindungi anda”ucap sehun memberi komentar.

“ya! Kau ini, kenapa kau membelanya. Bukankah ada kau yang akan melindungiku?”kesal suzy.

Sehun menaruh kembali vas yang biberikan hoya padanya. “terserah pada anda saja nona”

Disisi lain xiumin tengah memeriksa kertas-kertas yang berisi tentang mantra-mantra kekuatan didalam kamar megahnya. Tapi tak satupun dari kertas-kertas itu yang bisa memuaskannya.

“aish!! Bagaimana aku bisa menemukannya!”kesal xiumin. Matanya seakan berubah warna menjadi merah namun dengan cepat kembali menjadi biru kembali.

“tuan muda”sapa hoya yang telah berada disampingnya.

“bagaimana?”tanya xiumin tak sabaran.

“saya sudah menyerahkan pesan anda pada nona suzy, tapi entah dia akan menerimanya atau tidak”jawab hoya jujur.

Xiumin menghembuskan nafasnya berat, mencoba menetralisir amarah yang ingin menguasai dirinya.

“dia bodoh jika menolaknya, cepat atau lambat mereka akan tahu jika dia masih hidup”ucap xiumin angkuh. “apa sehun cukup kuat untuk melawan laba-laba?”imbuh xiumin pada hoya.

“dia masuk kedalam kelas B tuan muda”jawab hoya.

“Ciihh! Kelas B, hoya-ah setelah ini sepertinya pekerjaan kita akan bertambah. Bantulah dia untuk bisa menjadi kelas Knight seperti dirimu”

“yes, my lord”ucap hoya dan melewakkan tangan kanannya didadanya sendiri.

“ish, yeoja itu memlilih pelayan yang salah. Kelas B, dia takkan cukup kuat bahkan untuk melawan kaki kedelapan laba-laba”gerutu xiumin tak jelas.

“tuan muda, boleh saya bertanya sesuatu pada anda?”tanya hoya tiba-tiba.

“hemmmm”jawab xiumin dan meneruskan pekerjaannya mempelajari kertas kertas mantra dihadapannya.

“kenapa anda ingin melindungi suzy?”

Xiumin menarik ujung bibirnya. “kau lancang hoya-ah”

“mianeyo tuan muda”sesal hoya. Tapi minseok tertawa pelan “karena dia memiliki sesuatu yang kubutuhkan”

.

.

.

.

TBC

Othe? Bagus gak ya reader? Di chapter 1 ini author sengaja bikin yang gak begitu panjang. Author pengen tahu respon reader gimana dulu? Kalau banyak yang suka ya author bakal lanjutin tapi kalau engak ya..mianeyo….author cukupin sampai chapter 1 aja hehehehe…..^^

17 pemikiran pada “BLACK BUTLER EP 1 – MAKE A CONTRACT

  1. Huwaaaa….ini keren binggo…Saya suka pke bgt thor ><
    Jiaahhhh..Luhan nya jahat. Dia mau mengambil mata indahnya My Minseok 😦
    Bayangin Minseok punya mata warna biru, pasti ganteng maksimal.
    Apa yg diinginkan Minseok dr Suzy??? Cieee sprtinya nnti ada cinta nih??? sweet,,sweet 😀
    Next part thor, jgn lama" yo 😉 sma Fly To The Sky nya jgn lama" jga 😉

  2. kerennn thor tpi apa ini ttng minseok dan suzy,,aku hrpnya lbh bnyak moment hunzy sesuai urutan castnya,pensaran jga sbnrnya sehun,minseok,hoya dll mrka itu siapa apa mrka punya wujud lain di tunggu next partnya fighting Thor

  3. Kyaaa~ suka suka thor kkk
    Nggak sabar baca ep 2nya 😀
    Apa yang dibutuhkan Xiumin dari Suzy? Semoga ada romance nya ya thor kkk
    Aku suka cara Sehun memperlakukan Suzy thor XD
    Mana Suzy minta salam pagi kecupan kening sama Sehun lagi /cries/
    Authornim jjang, fighting!

Tinggalkan komentar