Our Relationship? (Chapter 11)

our relationship

Title: Our Relationship?

Author: Yang Min Soo

Main Cast: Kim Minseok & Bae Suzy

Genre: Romance, Brothership, AU!

Length: Chaptered

Rate: PG-13

Disclaimer: Annyeong! This ff real from my imagination. I hope you like it and give your comments 🙂

 

Bagaimana jika Bae Suzy, siswi idola di sekolanya terlibat cinta segitiga di antara sepasang saudara kembar, Kim Minseok dan Kim Xiumin?

 

“Xiumin?!”

Laki-laki pemilik nama tersebut hanya tersenyum. Ia pun duduk di samping Suzy, begitu juga Minseok. Sesekali Xiumin memeletkan lidahnya, rupanya sifat jahil dan arogannya masih melekat.

“ba–ga–i–ma–na bi–sa—?”

Minseok hanya terkekeh geli. Suzy terlihat masih kaget dengan kehadiran Xiumin. Terlebih Xiumin masuk sekolah dengan wajah pucat. Bisa dipastikan Xiumin belum benar-benar sehat.

“hari ini ada ujian akhir semester. Hyung ku yang keras kepala ini tak bisa melewatkannya. Dia baru terbangun dari koma kemarin dan merengek untuk diizinkan masuk hari ini” jelas Minseok membuat Xiumin melempar Death Glare ke arahnya.

Suzy terlihat khawatir. Laki-laki itu memang keras kepala. Bahkan mungkin lebih daripada sebongkah batu. Xiumin selalu tak memerhatikan kesehatannya. Ia selalu memfosir tubuhnya walaupun ia sendiri tahu kalau tubuhnya tidak kuat.

“kenapa kau masuk, Xiumin bodoh?!” kesal Suzy

Xiumin terlihat cuek sembari melipat kedua tangannya, “aku malas bila ikut susulan”.

“benar-benar”

Minseok meraih pundak Suzy, “tenang saja, hyung ku yang satu ini akan langsung kembali ke rumah sakit setelah ujian selesai”.

Suzy hanya tersenyum kecut lalu menatap kaget Xiumin yang juga merangkul pundaknya, “kau mengkhawatirkanku?” tanya Xiumin.

“tentu saja tidak!”

Xiumin mendesis, “kau tidak pintar berbohong, Bae Suzy”.

Suzy mengerutkan bibirnya dengan kesal. Membuat Minseok kembali tertawa sedangkan Xiumin menahan tawa, tetap bersikap dingin dan arogan seperti biasanya.

************

Selama ujian berlangsung, Minseok mengerjakan dengan lancar begitu juga Suzy. Mereka sudah mempersiapkan ujian dengan baik. Bahkan saat menjaga Xiumin pun, Minseok sempat belajar.

Beda halnya dengan Xiumin. Laki-laki itu terlihat tak fokus. Bukan karena ia tidak belajar, tetapi sakit yang masih tersisa di tubuhnya membuat konsentrasinya membuyar. Seharusnya Xiumin istirahat. Tapi sifat keras kepala Xiumin tidak bisa dihancurkan. Bahkan kedua orang tua Xiumin menyerah. Membiarkan anak sulungnya itu berbuat sesukanya.

************

Minseok menghirup udara segar di taman sekolah. Ia menatap ke arah samping kanan, terlihat Xiumin yang tertidur dengan kepalanya ia sandarkan ke pundak sang adik. Wajah Xiumin terlihat pucat, tanda ia kelelahan. Tapi Minseok tak risih saat Xiumin tidur di pundaknya. Xiumin memang suka seperti itu bila tengah tidur bersamanya.

“apa yang kalian lakukan?!” pekik seorang gadis membuat Minseok terkejut, tapi tidak dengan Xiumin. Ia tetap tertidur.

“Krystal?”

Krystal langsung mengerutkan dahinya dengan lucu. Langsung saja gadis cantik itu menjatuhkan pantatnya ke atas rerumputan hijau, tepat di hadapan Minseok. Wajahnya ia condongkan ke arah laki-laki berpipi Chubby tersebut. Membuat Minseok gugup sendiri.

“kalian membuatku iri” bisik Krystal

“hah?”

Krystal melipat kedua tangannya di bawah dada, memundurkan kepalanya. “Aku dan Sica-eonnie memang pernah seperti ini tapi tidak seromantis kalian! Aigoo, membuatku iri saja”.

Minseok terkekeh geli, ia mengelus rambut Krystal. “Kau gadis aneh. Seperti ini saja sudah membuatmu iri. Apalagi aku mencium Xiumin”.

Krystal Shock mendengarnya. Ia langsung berdiri dan menatap kaget Minseok, “YA! Aku akan merasa jijik pada kalian kalau melakukan itu!”.

“tapi kau dan eonnie mu itu pernah kan?”

Krystal mengerutkan bibirnya, “tapi kalau perempuan yang melakukannya, itu terlihat wajar”.

“kenapa kalian berisik sekali?” tanya Xiumin setengah sadar.

Minseok panik, “maaf Xiu-ge! Kalau kau mau tidur lagi, silahkan! Maaf mengganggu”.

Xiumin hanya mendesah. Rasa kantuknya seketika pergi entah mengapa. Krystal kembali duduk. Ia memerhatikan sepasang saudara kembar itu. Xiumin terlihat risih sedangkan Minseok menatap polos Krystal.

“ada apa, Soojung-ah?” pertanyaan Minseok sontak membuat wajah Krystal memerah. Baru kali ini ada seorang laki-laki yang memanggilnya dengan nama Korea nya, bukan nama Amerika.

“tidak apa-apa! Oh ya, kau ada acara hari minggu, Minseok?”

Minseok menggeleng polos, “tidak ada. Kenapa?”

“aku mau kau pergi denganku”

Minseok hanya mengangguk ria, “baiklah”

“dan hanya berdua” ujar Krystal sambil melempar Death Glare ke arah Xiumin.

Xiumin memutar matanya dengan malas. Ia rasa, Krystal tidak terlalu menyukainya. Mengingat sifat mereka yang hampir sama, sama-sama arogan dan egois. Krystal juga dingin pada orang lain kecuali pada Suzy dan Minseok.

Hari Minggu

Minseok menatap polos Krystal. Ia tak mengerti, mengapa Krystal mengajaknya jalan-jalan? Terlebih hanya berdua. Apakah mungkin Minho berulah lagi?

“Minseok-ah…”

“mmm?”

“kau tahu kenapa aku hanya ingin berdua denganmu?”

Minseok menggeleng polos. Ia memang benar-benar tidak tahu. Terlebih sedaritadi Krystal lebih memilih mengunci mulutnya, enggan menjelaskan.

“aku membicarakan tentang Suzy”

Minseok menghentikan langkahnya. Ia menatap lekat Krystal. Mengapa gadis itu membahasnya lagi? Tidak tahu kah kalau ia dan Xiumin berusaha melupakannya?

Krystal menarik lengan Minseok, agar laki-laki itu lebih dekat dengannya. Tentu saja Minseok kaget, ia tak mengerti dengan tingkah gadis itu.

“mengapa kau memilih untuk melepasnya?”

Minseok menghela napas, “dia juga melepasku, Krystal Jung”

Krystal setengah menangis, “lalu kenapa kau menurutinya?! Mengapa kau tidak mencegahnya?!” tangis Krystal pecah, membuat Minseok terhenyak.

“Suzy, gadis itu sudah kuanggap sebagai saudaraku sendiri! Aku dan Sica-eonnie menganggapnya sebagai saudara kandungku sendiri! Begitu juga Joohyun-eonnie! Dan aku tak suka melihat saudaraku bersedih bahkan menangis hampir tiap malam! Dan kau tahu itu karena apa?! Itu karena kalian berdua!”

Minseok terlihat menggigit ujung bibirnya. Ia mati kutu. Tak bisa melawan Krystal yang kini emosinya meluap-luap. Ia tahu, kini Krystal butuh tempat untuk meluapkan segalanya. Ia membiarkan Krystal memukul dadanya, membiarkan gadis itu menangis.

“beritahu alasanku, mengapa kalian berdua memutuskan untuk menjadi laki-laki pengecut?!”

Minseok menahan tangis. Terlalu sedih dijelaskan. Tapi bagaimanapun, ia harus menjelaskan semuanya. Agar gadis keturunan Korea-Amerika itu mengerti.

“Xiu-ge selalu mengalah”

Krystal menyeka air matanya, mengerutkan dahinya. “Maksudmu?”.

“dia memang terlihat dingin dan egois, menyebalkan dan jahil. Tapi sebenarnya dia orang yang baik”

Krystal makin tak mengerti, ia terus menatap Minseok. “Aku dan dia mengadakan taruhan. Kami sama-sama menyukai Suzy. Aku yang duluan menantangnya. Tapi dia malah mengalah untuk ku”.

“apakah kalian sepengecut itu, hah?!”

Minseok menggeleng, “aku memang pengecut, tapi tidak dengan Xiumin”.

“dia memikirkan sisi manapun. Memikirkan akibat apa yang akan ia dapatkan bila ia mengambil keputusan”

“akhirnya dia memilih untuk mengalah. Karena ia sangat menyayangiku. Ia tak mau kehilanganku” lanjut Minseok sambil menyeka air mata yang sudah lolos menetes.

“jadi Xiumin mengalah karena kau?”

Minseok mengangguk lalu menutup wajah bulatnya. Ia sudah tak bisa membendung air mata. Mengingat bagaimana pengorbanan Xiumin.

Krystal kembali menatap intens Minseok, “ia melepaskan Suzy bukan karena penyakitnya kan?”.

Seketika Minseok terkaget. Ia menatap Krystal dengan pipi yang masih basah oleh air mata, “maksudmu?”.

Krystal menghela napas, “kau tahu kenapa aku hanya mengajakmu?”.

Minseok menggeleng, “karena aku tahu penyakit saudaramu itu, Kim Minseok”.

“apa?”

“Xiumin, dia sakit ginjal kronis kan?”

Mata Minseok membulat, “bagaimana kau tahu?!”

Krystal seperti mengacuhkan pertanyaan Minseok, “dan saat ini, dia sedang menunggu donor ginjal kan?”.

Minseok meraih kedua pundak Krystal, “bagaimana kau tahu?”.

Krystal memutar matanya dengan malas, “dokter kakakmu itu adalah appa ku”.

Minseok terkaget mendengarnya. Tanpa sadar, mulutnya terbuka sedikit. Jadi dokter yang selama ini merawat Xiumin adalah ayahnya Krystal?

“makanya, aku hanya mengajakmu karena aku tidak mau membuat laki-laki menyebalkan itu depresi”

Minseok hanya terdiam. Ia masih terlalu kaget mengetahui fakta tersebut.

Tiba-tiba Krystal meraih wajah bulat Minseok. Membuat sang pemilik kaget. Tapi ia hanya bisa diam, terpesona akan kedua mata indah Krystal.

“jadilah milikku, Kim Minseok”

“hah?”

Krystal tetap menajamkan pandangannya. Ia berusaha mati-matian menatap kedua mata Minseok yang kini membuat jantungnya berdebar.

“jadilah milikku dan biarkan Suzy memiliki Xiumin”

Minseok melebarkan kedua matanya. Ia menggigit bibir bawanya.

Apa yang harus Minseok katakan sekarang?

TBC

8 pemikiran pada “Our Relationship? (Chapter 11)

  1. Huyeeeee….ini makin seru aja thor (y)
    Sprtinya Krystal mmg suka sma Minseok. Dan kyknya Minseok suka jg sma Krystal. Moga” aja bkal berakhir dgn couple Krystal-Xiumin & Xiumin-Suzy!!! Pleaseee yah thor ini hrs happy ending! Moga aja Minseok dpt donor ginjal. 😀
    Tuhkan bener dugaanku klw Xiumin sakit ginjal. Sy tau krn sdh banyak tetangga ataupun keluarga sya yg sakit ginjal. Ciri”nya sama.
    Next thor, jgn lama2. Suka deh klw kyk gini. Authornya cepet bgt update (y)

  2. Krystal mmakai alasan sperti itu untuk mmngaruhi minseok dan mmbuat minseok mnjadi milik.a eoh ckckck pintar sekali dia

    next.a ditunggu thor Fighting

Tinggalkan komentar